Tuesday, September 3, 2013

Travel Notes PKPI Program at the University of Newcastle, Australia 2#

Gratefully I get to Newcastle smoothly and safely. Many Indonesian friends in Newcastle who were not already familiar but kindly help me. To search for a boarding room I do not have to bother, because the Indonesian community in Newcastle has been finding, I stayed in. Most Indonesian friends in Newcastle cook their food. While I do not have any food to be cooked and do not know where to shopping. Luckily our seniors at home I live very well. For three days I ride to eat with his family. He is a husband and wife and the mother Hera pack Budi. Hera's mother was a lecturer Hasanuddin University Makassar, and he has completed his doctoral program, so it will be returned to Indonesia in early November 2013.

The fourth day I started shopping and cooking yourself. Cookware do not need to buy because it is available, most loaned bu Hera, Mr. Junaidi, and bu Selfi.

The fifth day, I had an appointment to meet with a supervisor Dr. Barry McKnight at 2. But as the new Newcastle 2 o'clock Friday prayers finished, then I'm meeting postponed to 3 o'clock hour 3. Before I came to college, I was sitting in front of McMullen Library, and my SMS Mr. Barry. After some time Mr. Barry came. Mr Barry good man once. After chatting a while, I was invited around the city of Newcastle and Hunter TAFE visit. Hunter TAFE is a kind of vocational education institutions
Polytechnic in Indonesia.

Lengkap baca di http://tirman.wordpress.com

Saturday, August 31, 2013

Catatan Perjalanan Sandwich-Like ke University of Newcastle New South Wales Australia 1#

Setelah menunggu kepastian keberangkatan program Sandwich-Like atau PKPI (Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional) sejak Awal Juli 2013, akhir terjawab pada pertengahan akhir bulan Juli dengan selesainya urusan paspor. Setelah paspor jadi, seminggu sebelum Idul Fitri langsung mengurus visa ke Jakarta, tepatnya ke kantor AVAC (Australia Visa Agency Centre) di gedung Plasa Asia jalan Jend. Sudirman Pintu I Senayan Jakarta, atau sekitar 500 meter seberang gedung DIKTI. Semula aplikasi yang diajukan adalah visa student dengan form lama (sebelum tanggal 1 Juli), oleh petugas AVAC yang pertama saya temui (laki-laki) diminta ganti form baru. Setelah mengisi form baru saya kembali ke petugas tetapi yang menemui perempuan, dan mengatakan bahwa untuk Sandwich tidak bisa menggunakan visa student. Akhirnya saya diminta ganti form dengan mengisi form untuk visa tourist dengan jangka waktu 3 bulan. Tetapi untuk ke New Zeland, teman saya boleh menggunakan visa pelajar.

Alhamdulillah 14 hari kemudian visa saya jadi, saya terima melelui email. Dengan modal visa tersebut saya mengubungi travel yang mengurus tiket keberangkatan dan kepulangan dari Yogyakarta-Jakarta, Jakarta-Sydney, dan sebaliknya. Saya mendapat tiket dengan keberangkatan tanggal 26 Agustus 2013 dan kepulangan tanggal 22 Nopember 2013. Setelah mendapat tiket, masih ada yang belum beres yaitu asuransi dan dana untuk tuition fee dan living cost. Karena dana DIKTI belum cair maka kami diberi dana talangan dari UNY melalui Pascasarjana yang terdiri dari dana tuition fee, living cost (1 bulan), dan asuransi. Sementara dana buku belum diberi talangan.

Akhirnya saya berangkat pada hari Senin tanggal 26 Agustus dengan penerbangan Garuda Airline 203 jam 8.00. Namun karena lalulintas penerbangan padat akhirnya baru terbang jam 9.00 dari bandara Adisucipto Yogyakarta, sampai di Jakarta sekitar jam 10.30. Pesawat sempat berputar-putar sebelum boleh landing karena kesibukan bandara Internasional SOETA. Sampai di bandara SOETA Jakarta dilanjutkan dengan lapor keberangkatan dan mengambil SPPD ke DIKTI (diktendik) gedung D lantai 5. Sebelum naik taksi ke DIKTI terlebih dahulu menitipkan bagasi di bandara, karena tidak mungkin di bawa-bawa sampai ke DIKTI.

Urusan selesai di DIKTI sekitar jam 13.30 kemudian kembali ke bandara SOETA menunggu penerbangan ke Sydney jam 20.20. Agak bosan juga menunggu waktu sampai sore di bandara, sampai akhirnya terbang dengan Qantas Flight pada jam 20.20. Penerbangan selama 7 jam cukup nyaman dan kenyang karena mendapat makan malam dan sarapan pagi di pesawat. Jam 06.30 waktu Sydney sampai di bandara Internasional Sydney. Sempat bingung juga karena baru pertama kali ke Australia. Pertama yang dilakukan sesuai saran teman adalah menyetting waktu di hp (saya ga punya jam tangan) menyesuaikan waktu  Sydney. Kemudian membeli SIM Card nomor Australia. Setelah membeli SIM Card, saya harus membeli tiket kerete api dan saya agak bingung waktu itu. Di tengah kebingungan itu tiba-tiba ada 2 orang yang menyapa, dikira saya dari Unibraw. Saya bilang bahwa saya dari UNY mau ke University of Newcastle, dan saya tanya tempat pembelian tiket kereta api. Alhamdulillah kedua orang itu membantu dan mengantar saya membeli tiket kereta api, dan bahkan memberikan 2 keping koin untuk persediaan jika perlu telpon lewat telpon umum. Saya bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pak Samsul dan pak Oki yang telah membantu saya.

Akhirnya saya membeli tiket terusan dari bandara Sydney ke Newcastle. Dari bandara Sydney kereta menuju Sentral Stasiun Sydney selama kurang lebih setengah jam. Di Sentral Stasiun Sydney pindah kereta yang menuju Newcastle ada di platform 14 berangakat jam 08.15. Perjalanan dari Sydney ke Newcastle sekitar 3 jam. Melewati hutan, peternakan, laut, dan sungai dengan pemandangan yang sangat indah. Bahkan beberapa kali melewati terowongan yang cukup panjang. Sekitar pukul 11.30 saya sampai di stasiun Newcastle, sebuah tempat yang sangat asing bagi saya. Tidak orang yang saya kenal satupan, bahkan saya tidak paham arah. Keluar dari stasiun saya mencari bis, dan ada tiga orang bapak-bapak yang memberitahu tempat untuk menunggu bis. Thank you Sir.
IMG_0561

selengkapnya baca di...http://tirman.wordpress.com

Wednesday, May 29, 2013

Siklus Hidup Arsip Elektronik dalam Mendukung Efektivitas Pengelolaan Organisasi Perusahaan

Arsip yang dicipta dan dipelihara sebagai bukti dari transaksi, aktifitas, dan fungsi lembaga atau individu yang ditransfer dan diolah di dalam dan di antara sistem komputer.

Siklus Arsip Elektronik:
  1. CREATION & STORAGE
  2. DISTRIBUTION & USE
  3. MAINTENANCE
  4. DISPOSITION

Sunday, May 19, 2013

Mengenal Sejarah dan Perkembanagn Teknologi Informasi dalam Peradaban Dunia


Prambanan, 19 Mei 2013

Teknologi informasi (TI) adalah aplikasi komputer dan peralatan telekomunikasi untuk menyimpan, mengambil, mengirim dan memanipulasi data, sering dalam konteks bisnis atau perusahaan lain. Istilah ini umumnya digunakan sebagai sinonim untuk komputer dan jaringan komputer, tetapi juga mencakup teknologi distribusi informasi lain seperti televisi dan telepon. Beberapa industri yang berhubungan dengan teknologi informasi, seperti perangkat keras komputer, perangkat lunak, elektronik, semikonduktor, internet, peralatan telekomunikasi, e-commerce dan layanan komputer.

Dalam konteks bisnis, Teknologi Informasi Association of America telah mendefinisikan teknologi informasi sebagai "studi, desain, pengembangan, aplikasi, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer". Tanggung jawab mereka yang bekerja di lapangan termasuk administrasi jaringan, pengembangan perangkat lunak dan instalasi, serta perencanaan dan pengelolaan teknologi siklus hidup organisasi, dimana hardware dan software dipertahankan, ditingkatkan, dan diganti.

Manusia telah menyimpan, mengambil, memanipulasi dan mengkomunikasikan informasi sejak Sumeria di Mesopotamia dikembangkan menulis pada sekitar 3000 SM,  tetapi istilah "teknologi informasi" dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review; Harold J. Leavitt penulis dan Thomas L. Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI)."  Berdasarkan penyimpanan dan teknologi pengolahan yang digunakan, itu adalah mungkin untuk membedakan empat tahap yang berbeda dari pengembangan IT: pra-mekanik (3000 SM - 1450 M), mekanik (1450-1840), elektromekanis (1840-1940) dan elektronik (1940-sekarang (https://en.wikipedia.org/wiki/Information_technology‎)

Saturday, May 18, 2013

Perkembangan Budaya Masyarakat dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi

Budaya pemanfaatan teknologi informasi di kalangan masyarakat sekarang ini sudah sangat berkembang. Mulai dari anak-anak, remaja, sampai dewasa sudah banyak yang melek teknologi informasi. Mulai dari urusan yang sangat sepele sampai urusan yang sangat penting sudah menggunakan teknologi informasi. Namun demikian, tidak jarang pula penyalahgunaan teknologi informasi untuk kepentingan yang tidak baik. Oleh karena itu diperlukan kesadaran semua pihak untuk dapat mencegah dan mengendalikan pemanfaatan teknologi informasi yang dapat merugikan masyarakat.

MP3EI dan Ekonomi Kerakyatan

Indonesia telah menyusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI dirancang dengan mempertimbangkan terjadinya fenomena ekonomi global antara lain:
1. Terjadinya economic gravity ke wilayah Asia Pasific.
2. Melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju.
3. Terjadinya integrasi ekonomi global
4. Perubahan demografi secara besar-besaran.

MP3EI membagi Indonesia menjadi enam koridor ekonomi, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di setiap daerah. Tentu saja pertumbuhan ekonomi daerah harus difokuskan pada bangkitnya ekonomi rakyat.

Friday, May 17, 2013

Sandwich-like 2013 ke Newcastle Australia

Foto bersama Prof. Dr. Suyanto, MM

Alhamdulillah saya lolos seleksi wawancara untuk mengikuti program beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (Sandwich-like). Sesuai dengan surat dari Dikti Insya Allah berangkat tanggal 13 Juli 2013. Mudah-mudahan keberangkatan saya akan membawa manfaat bagi saya pribadi, keluarga, lembaga, serta Indonesia.

Wednesday, May 15, 2013

Teknologi Berbudaya

Perkembangan teknologi banyak membawa manfaat bagi kepentingan hidup manusia. Banyak kegiatan ekonomi yang menjadi lebih mudah dan produktif dengan adanya teknologi. Namun demikian apabila teknologi digunakan dengan mengabaikan budaya bangsa, dapat berakibat yang tidak baik.

EXPERIENTIAL MARKETING TUKANG OJEK

17 November 2008 – 06:20 (Her Suharyanto)   Diposting oleh: Hendri Bun (Rate: 0 / 0 votes) Ini adalah cerita teman lama saya, Beni namany...