Saturday, August 31, 2013

Catatan Perjalanan Sandwich-Like ke University of Newcastle New South Wales Australia 1#

Setelah menunggu kepastian keberangkatan program Sandwich-Like atau PKPI (Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional) sejak Awal Juli 2013, akhir terjawab pada pertengahan akhir bulan Juli dengan selesainya urusan paspor. Setelah paspor jadi, seminggu sebelum Idul Fitri langsung mengurus visa ke Jakarta, tepatnya ke kantor AVAC (Australia Visa Agency Centre) di gedung Plasa Asia jalan Jend. Sudirman Pintu I Senayan Jakarta, atau sekitar 500 meter seberang gedung DIKTI. Semula aplikasi yang diajukan adalah visa student dengan form lama (sebelum tanggal 1 Juli), oleh petugas AVAC yang pertama saya temui (laki-laki) diminta ganti form baru. Setelah mengisi form baru saya kembali ke petugas tetapi yang menemui perempuan, dan mengatakan bahwa untuk Sandwich tidak bisa menggunakan visa student. Akhirnya saya diminta ganti form dengan mengisi form untuk visa tourist dengan jangka waktu 3 bulan. Tetapi untuk ke New Zeland, teman saya boleh menggunakan visa pelajar.

Alhamdulillah 14 hari kemudian visa saya jadi, saya terima melelui email. Dengan modal visa tersebut saya mengubungi travel yang mengurus tiket keberangkatan dan kepulangan dari Yogyakarta-Jakarta, Jakarta-Sydney, dan sebaliknya. Saya mendapat tiket dengan keberangkatan tanggal 26 Agustus 2013 dan kepulangan tanggal 22 Nopember 2013. Setelah mendapat tiket, masih ada yang belum beres yaitu asuransi dan dana untuk tuition fee dan living cost. Karena dana DIKTI belum cair maka kami diberi dana talangan dari UNY melalui Pascasarjana yang terdiri dari dana tuition fee, living cost (1 bulan), dan asuransi. Sementara dana buku belum diberi talangan.

Akhirnya saya berangkat pada hari Senin tanggal 26 Agustus dengan penerbangan Garuda Airline 203 jam 8.00. Namun karena lalulintas penerbangan padat akhirnya baru terbang jam 9.00 dari bandara Adisucipto Yogyakarta, sampai di Jakarta sekitar jam 10.30. Pesawat sempat berputar-putar sebelum boleh landing karena kesibukan bandara Internasional SOETA. Sampai di bandara SOETA Jakarta dilanjutkan dengan lapor keberangkatan dan mengambil SPPD ke DIKTI (diktendik) gedung D lantai 5. Sebelum naik taksi ke DIKTI terlebih dahulu menitipkan bagasi di bandara, karena tidak mungkin di bawa-bawa sampai ke DIKTI.

Urusan selesai di DIKTI sekitar jam 13.30 kemudian kembali ke bandara SOETA menunggu penerbangan ke Sydney jam 20.20. Agak bosan juga menunggu waktu sampai sore di bandara, sampai akhirnya terbang dengan Qantas Flight pada jam 20.20. Penerbangan selama 7 jam cukup nyaman dan kenyang karena mendapat makan malam dan sarapan pagi di pesawat. Jam 06.30 waktu Sydney sampai di bandara Internasional Sydney. Sempat bingung juga karena baru pertama kali ke Australia. Pertama yang dilakukan sesuai saran teman adalah menyetting waktu di hp (saya ga punya jam tangan) menyesuaikan waktu  Sydney. Kemudian membeli SIM Card nomor Australia. Setelah membeli SIM Card, saya harus membeli tiket kerete api dan saya agak bingung waktu itu. Di tengah kebingungan itu tiba-tiba ada 2 orang yang menyapa, dikira saya dari Unibraw. Saya bilang bahwa saya dari UNY mau ke University of Newcastle, dan saya tanya tempat pembelian tiket kereta api. Alhamdulillah kedua orang itu membantu dan mengantar saya membeli tiket kereta api, dan bahkan memberikan 2 keping koin untuk persediaan jika perlu telpon lewat telpon umum. Saya bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pak Samsul dan pak Oki yang telah membantu saya.

Akhirnya saya membeli tiket terusan dari bandara Sydney ke Newcastle. Dari bandara Sydney kereta menuju Sentral Stasiun Sydney selama kurang lebih setengah jam. Di Sentral Stasiun Sydney pindah kereta yang menuju Newcastle ada di platform 14 berangakat jam 08.15. Perjalanan dari Sydney ke Newcastle sekitar 3 jam. Melewati hutan, peternakan, laut, dan sungai dengan pemandangan yang sangat indah. Bahkan beberapa kali melewati terowongan yang cukup panjang. Sekitar pukul 11.30 saya sampai di stasiun Newcastle, sebuah tempat yang sangat asing bagi saya. Tidak orang yang saya kenal satupan, bahkan saya tidak paham arah. Keluar dari stasiun saya mencari bis, dan ada tiga orang bapak-bapak yang memberitahu tempat untuk menunggu bis. Thank you Sir.
IMG_0561

selengkapnya baca di...http://tirman.wordpress.com

EXPERIENTIAL MARKETING TUKANG OJEK

17 November 2008 – 06:20 (Her Suharyanto)   Diposting oleh: Hendri Bun (Rate: 0 / 0 votes) Ini adalah cerita teman lama saya, Beni namany...